varendy's blog

for those who wanted to make a truly friendship buat penulis di seluruh dunia, kenalan yuk . . .

Monday, December 11, 2006

Kikirnya Saya . . . .

assalamu'alaikum

selamat sore dunia !

suatu hari saya sedang menunggu bus di tepi jalan, saya hendak pulang ke bekasi setelah lelah seharian memeras keringat membanting tulang (waduh kok jadi berlebihan gini ya ? padahal kerjanya lebih banyak dibelakang meja dan di ruangan yang nyaman, gimana dengan para penggali parit yang bekerja dibawah terik matahari, astagfirullah, maafkan saya wahai Allah Sang Pencipta), saya memutuskan untuk pulang naik bus dengan pertimbangan saya bisa beristirahat ketika dalam perjalanan.

ketika saya sedang menunggu, tiba-tiba datang seorang pemuda dengan tampang memelas,

"mas minta tolong mas" katanya
"ya, kenapa ?" jawab saya
"saya minta tolong, mau pinjam uang, uang saya jatuh mas, sepuluh ribu aja, mas, tolong, mas" katanya memelas
"aduh maaf saya nggak punya uang" jawab saya

memang yang ada di kantong saya saat itu adalah lembaran lima puluh ribuan, saya tidak punya uang sepuluh ribu atau dua puluh ribu. kemudian diulanginya kata-kata tersebut dengan tambahan bahwa dia tidak bisa pulang tanpa ongkos. bayangan ayah saya yang sedang berkata bahwa sudah terlalu banyak penipu dan pengemis yang perampok berkeliaran di jakarta membuat saya semakin enggan untuk mengabulkan permintaannya. saya takut menjadi sasaran mereka.

akhirnya saya menolak dengan halus untuk mambantu pemuda itu dan langsung naik ke bus tujuan bekasi, kebetulan memang sedang ada bus tujuan bekasi yang tiba-tiba melintas, segera saja saya menaiki bus itu.

beberapa hari kemudian saya mendapat kiriman email dari seorang teman, isinya tentang bagaimana seorang rasul yang tidak pernah menolak ketika dia diminta sesuatu, baik barang atau tenaga. saya menjadi sedih ketika membacanya, ternyata saya masih terlalu jauh dari pribadi seorang hamba Allah nan taat bernama Muhammad bin Abdullah.

ya Allah maafkan hamba yang belum mampu meneladani RasulMu, yang belum mampu berbagi dengan sesama hambaMu, yang masih terlalu asyik menyimpan, tanpa punya niat untuk berbagi, ternyata saya masih terlalu lemah dan hina untuk dapat masuk ke syurgaMu, maafkan hamba ya Rabb,

untuk para pembaca yang membaca tulisan ini, saya hanya ingin berbagi, mohon maaf bila banyak kata-kata yang kurang berkenan, moga setiap detik yang kita lewati selalu dihiasi oleh sebuah kebajikan, insyaAllah . . . .

wassalam
ad-dahif al-fakir
varendy

Tukang Ojek dan Nafkah . . . .

assalamu'alaikum

selamat sore dunia !

syahdan, suatu hari seorang pria sedang terburu-buru hendak pergi ke salemba dari sudirman, ia kemudian memutuskan untuk naik ojek,

"bang salemeba UI ya" katanya
"oke" jawab sang tukang ojek
"berapa bang?" tanya si pria
"dua puluh deh, mas" jawab si tukang ojek
"ah kemahalan tuh, limabelas aja deh"
"nggak bisa mas, kan jauh, macet lagi, nanti saya nggak dapet lagi kalo belik lagi"
"ya udah deh pak, tujuhbelas deh"

setelah berpikir cukup lama akhirnya si tukang ojek pun mempersilahkan si pria untuk naik

"oke deh mas" katanya pendek

selama perjalanan ternyata memang di jalan sedang macet cukup berat, tapi bukan motor namanya kalau tidak bisa menyalip diantara kemacetan, meskipun bagi sebagian orang hal ini cukup mengganggu karena biasanya para pengendara cukup serabutan dalam menjalankan kendaraannya. tapi tidak dengan tukang ojek ini, nampaknya ia mampu mengendalikan motornya tanpa membuat para pengendara mobil merasa terusik.

"memang daerah sini selalu macet ya pak" tanya si pria
"ya, makanya saya takut kalo pas saya balik udah kemaleman,
jadi nggak dapet sewa lagi mas" jawab si tukang ojek

dalam hati si pria meng'iya'kan hal ini dan merasa maklum

"betul juga, kalau jalanan macet seperti ini,
pasti ketika ia kembali ia takkan mendapat sewa lagi" begitu pikir si pria

hampir setengah jam di perjalanan akhirnya motor si tukang ojek pun menginjak jalan salemba, si pria langsung memberikan arahan agar si tukang ojek berhenti di depan gerbang UI salemba.

"pak berhenti di depan gerbang UI aja"
"ya mas" jawab si tukang ojek singkat

dia segera meminggirkan motornya, dan si pria segera membayar ongkosnya

"pas kan bang, makasih ya"
"iya mas, sama-sama" jawab si tukang ojek setelah menghitung ongkos yang diberikan

lalu si pria pun hendak berlalu dari tempat itu, tiba-tiba datang seorang wanita yang langsung memanggil si tukang ojek dan segera menyebutkan tempat tujuannya, si pria terlihat sedikit tertegun, kemudian tersenyum simpul dan segera melanjutkan perjalanannya menuju ke kelasnya untuk menghadiri kuliah.

begitulah sekelumit cerita saya kemarin ketika hendak pergi kuliah ke salemba. setelah saya pikir-pikir, Subhanallah benar-benar maha pemberi rizki Allah, betapa manusia ternyata memang hanya wajib untuk berusaha, kemudian serahkanlah hasilnya pada Allah,

buktinya ada di cerita ini, si tukang ojek merasa ragu mendapatkan sewa lagi ketika mengantarkan saya ke salemba, maka dari itu ia mematok ongkos yang tinggi, tapi ternyata setelah ia sampai di salemba, ia langsung mendapatkan sewa dari seorang wanita, ini membuat saya semakin sadar bahwa manusia hanya wajib untuk berusaha, setelah itu silahkan bertawakkal,

serahkan dan ikhlaskan segala hasil yang akan terjadi pada Allah, hanya pada Allah saja, karena hanya Iia yang tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya, betapa maha suci Allah dengan segala firmannya . . .

wassalam
al-fakir ad-dhaif
varendy