varendy's blog

for those who wanted to make a truly friendship buat penulis di seluruh dunia, kenalan yuk . . .

Monday, December 11, 2006

Tukang Ojek dan Nafkah . . . .

assalamu'alaikum

selamat sore dunia !

syahdan, suatu hari seorang pria sedang terburu-buru hendak pergi ke salemba dari sudirman, ia kemudian memutuskan untuk naik ojek,

"bang salemeba UI ya" katanya
"oke" jawab sang tukang ojek
"berapa bang?" tanya si pria
"dua puluh deh, mas" jawab si tukang ojek
"ah kemahalan tuh, limabelas aja deh"
"nggak bisa mas, kan jauh, macet lagi, nanti saya nggak dapet lagi kalo belik lagi"
"ya udah deh pak, tujuhbelas deh"

setelah berpikir cukup lama akhirnya si tukang ojek pun mempersilahkan si pria untuk naik

"oke deh mas" katanya pendek

selama perjalanan ternyata memang di jalan sedang macet cukup berat, tapi bukan motor namanya kalau tidak bisa menyalip diantara kemacetan, meskipun bagi sebagian orang hal ini cukup mengganggu karena biasanya para pengendara cukup serabutan dalam menjalankan kendaraannya. tapi tidak dengan tukang ojek ini, nampaknya ia mampu mengendalikan motornya tanpa membuat para pengendara mobil merasa terusik.

"memang daerah sini selalu macet ya pak" tanya si pria
"ya, makanya saya takut kalo pas saya balik udah kemaleman,
jadi nggak dapet sewa lagi mas" jawab si tukang ojek

dalam hati si pria meng'iya'kan hal ini dan merasa maklum

"betul juga, kalau jalanan macet seperti ini,
pasti ketika ia kembali ia takkan mendapat sewa lagi" begitu pikir si pria

hampir setengah jam di perjalanan akhirnya motor si tukang ojek pun menginjak jalan salemba, si pria langsung memberikan arahan agar si tukang ojek berhenti di depan gerbang UI salemba.

"pak berhenti di depan gerbang UI aja"
"ya mas" jawab si tukang ojek singkat

dia segera meminggirkan motornya, dan si pria segera membayar ongkosnya

"pas kan bang, makasih ya"
"iya mas, sama-sama" jawab si tukang ojek setelah menghitung ongkos yang diberikan

lalu si pria pun hendak berlalu dari tempat itu, tiba-tiba datang seorang wanita yang langsung memanggil si tukang ojek dan segera menyebutkan tempat tujuannya, si pria terlihat sedikit tertegun, kemudian tersenyum simpul dan segera melanjutkan perjalanannya menuju ke kelasnya untuk menghadiri kuliah.

begitulah sekelumit cerita saya kemarin ketika hendak pergi kuliah ke salemba. setelah saya pikir-pikir, Subhanallah benar-benar maha pemberi rizki Allah, betapa manusia ternyata memang hanya wajib untuk berusaha, kemudian serahkanlah hasilnya pada Allah,

buktinya ada di cerita ini, si tukang ojek merasa ragu mendapatkan sewa lagi ketika mengantarkan saya ke salemba, maka dari itu ia mematok ongkos yang tinggi, tapi ternyata setelah ia sampai di salemba, ia langsung mendapatkan sewa dari seorang wanita, ini membuat saya semakin sadar bahwa manusia hanya wajib untuk berusaha, setelah itu silahkan bertawakkal,

serahkan dan ikhlaskan segala hasil yang akan terjadi pada Allah, hanya pada Allah saja, karena hanya Iia yang tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya, betapa maha suci Allah dengan segala firmannya . . .

wassalam
al-fakir ad-dhaif
varendy

0 Comments:

Post a Comment

<< Home