varendy's blog

for those who wanted to make a truly friendship buat penulis di seluruh dunia, kenalan yuk . . .

Friday, February 02, 2007

Mensana In Corpore Sano

assalamu'alaikum

selamat sore dunia !

yang namanya belajar itu seharusnya senantiasa dan selamanya, kalo pakai bahasa inggrisnya sih continous and long lasting, alias selamanya sampai akhir hayat menjelang, tapi seringkali kita terlalu disibukkan dengan urusan-urusan lain sehingga menumpulkan indra kita, panca indra kita sebenarnya ditakdirkan untuk terus bekerja dengan kekuatan yang terbaik.

otak misalnya, organ vital yang satu ini, merupakan prosesor ultra super canggih yang ditanamkan dalam tubuh manusia, bayangkan saja, dalam satuan sepersekian detik, ia harus me-manage aliran udara yang dimotori paru-paru dari dan keluar tubuh, dalam waktu yang bersamaan ia juga harus meproses aliran darah keseluruh tubuh, belum lagi tugas-tugas lainnya yang tak bisa dianggap sepele seperti koordinasi mata, hidung, telinga, kaki, tangan, dan organ lain, gerak refleks, kelembaban tubuh, suhu tubuh dan lain sebagainya. bisa dibayangkan betapa sibuknya kerja otak. kerja dan kemampuan otak biasa diukur dengan satuan nama kecerdasan intelektual (IQ).

sedang hati, pada awal penciptaannya didesain sebagai indra yang sangat sensitif dan peka. namun seringkali pergelutan kita dengan berbagai aktivitas duniawi seringkali membuatnya tidak mendapatkan asupan gizi spiritual yang cukup, ataupun seringkali jeritan hati di kudeta oleh otak, sehingga perlahan-lahan ia melemah dan bukan tak mungkin akan mati, atau dengan option lain mengeras dan membaja.

akibatnya fatal, tubuh yang hatinya mengeras, membatu ataupun mati, akan kehilangan daya komunikasi vertikalnya, sehingga kendali otak sangat mendominasi. ketika beban kerja yang berlebih melanda otak bagaikan gelombang raksasa, maka otakpun kelebihan beban (overload) sehingga kondisi tubuhpun menurun drastis karena request dari tubuh tidak bisa direspon oleh otak. kemudian muncullah penyakit-penyakit orang modern seperti stroke, asam urat, kolesteol, dsb.

tidak demikian dengan kejadiannya bila seseorang memiliki hati yang bekerja dengan baik dan sangat sensitif. ketika terjadi problem yang tak bisa diselesaikan oleh otak, maka otakpun mengopernya kepada hati, hati yang masih berfungsi akan mencoba mencari jalan keluarnya, yaitu dengan mengkombinasikan koordinasi otak yang rasional dengan hati yang lebih perasa, dengan demikian terkanan dapat dihindari dan stresspun menjauh. hal ini biasa disebut dengan kecerdasan emosional (EQ).

namun ketika persoalan semakin kompleks dan tekanan semakin berat, hatipun biasanya tak akan sanggup untuk mengatasinya, disinilah kecerdasan spiritual (SQ) bermain.

maka ketika otak, hati tidak mampu lagi mengatasi suatu masalah, biasanya para pemilik SQ yang baik akan menuerahkan semua urusan kepada Sang Penguasa, biasanya sebuah solusi akan muncul tiba-tiba seperti layaknya sebuah wahyu (kalo zaman dulu), atau ditandai dengan kondisi batin yang makin tenang karena percaya bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi masalah dan yakin 110% bahwa ada penolong yang maha berkuasa yang akan menolongnya.

dengan begitu stress dan penyakit lainnya tidak akan dengan mudah menghampiri orang itu, dan kondisi tubuhpun lebih sehat, apalagi bila ditunjang dengan makan makanan sehat, pola hidup yang teratur, olahraga yang cukup, asupan vitamin yang baik, dan tidak lupa rekreasi untuk memulihkan semangat yang kendur, niscaya mensana in corpore sano (didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat) akan bisa terwujud, mau coba ?

wassalam
al-fakir ad-dhaif
varendy